+ Jalan Raya ternyata saya pikir bisa jadi pencerminan dari watak Bangsa kita... Indonesia.
* LAmpu merah di persimpangan sebuah Universitas Negeri suatu Profinsi... ternyata hanya hiasan. Semuanya, pengendara motor, mobil, Supir angkot(jangan ditanya lagi) gak menghiraukan arti Merah itu berhenti. mereka menyebrang dengan mencari kesempatan lowong, ketika gak ada kendaraan lain lewat... jadi lampu merah itu gak guna! yang guna cuman hijau.. hmm kadang pernah ketika motor saya barisan depan lampu sedang merah. di belakang ada seorang bapak naik motor membunyikan klaksonnya berkali-kali sambil berteriak, maju mas! ketika itu memang jalan sedang sepi dari arah lain gak ada kendaraan. tapi lampu sedang Merah. dan akhirnya saya memberi bapak itu jalan! ternyata, diya seorang Dosen!! saya sering memperhatikan persimpangan itu, kalo lagi nunggu Damri, ternyata, mahasiswa/i dari yang tipe ;anak gaul; sampai tipe ;aktivis; dengan jaket almamaternya dari ;akhwat; sampai ;ikhwan; dari staff kampus, satpam bahkan Dosen, entah dosen yang Sudah S2/ mungking professor, semuanya berperilaku sama dengan Supir Angkot!! gak pernah menghiraukan lampu lalu lintas itu. kadang kalo saya sedang menyebrang dan ada yang nekad ikut menyebrang dari arah sebrang, saya langsung godain "Tabrak nih..tabrak nih.." sambil ngegas! bayangpun. itu adalah 'perilaku' bangsaKITA INDONESIA. dis sebuah lembaga pendidikan terhormat, sebagai Universitas Negeri!
+ Putaran di Trotoar / U-turn.
Sekelompok warga tak dikenal merusak Penutupan, Putaran jalan raya. Siang Dinas Jalan raya menutup putaran Subuhnya langsung di'buka' lagi oleh sekelompok orang yg 'katanya' warga sekitar...secara paksa...
Setiap hari saya liat, orang berputar arah dengan menaiki Trotoar... saya sempet debat dengan teman boncengan saya, npa gak muter disitu ajah? saya jawab bukan tempatnya.. tapi orng2 pada muter disitu...mereka bukan orang... kambing... gak tau aturan, semau-maunya...ajah. emang apa salahnya sih? yah salah lah, jadi berantakan gak teratur. liat aja sndiri... benar, orang2 yang berputar dengan menyebrangi trotoar membuat macet jalan.
hmm ada lagi kejadian,ketikasaya lagi mo antar teman, diya menganjurkan untuk 'Perboden' Istilahnyah ngalawan arus... trus saya bilang, gak mau.. emang gw orang indon! kayak kambing. gak tau aturan.. dan kita debat sebentar, saya bilang... coba liat, tuh... banyak banget kan yang "PERBODEN" liat tuh, jadi gak teratur kan??
Ini-lah watak Bangsa KITA, INDONESIA... kadang2 harus di perlakukan seperti Kambing... Dulu pernah di kampus.gedung PKM baru, Pertama hanya ditempel peringatan "MOTOR DILARANG PARKIR DIDALAM" dan akhrinya mggu depan. DI pager dengan besi... KAmbing sama aja. manangerti kambing cuman diTempel "JANGAN KELUAR KANDANG" mereka harus diberi pagar. anehnya Kambing diberi pagar, gak ada tuh yang nyoba lompat keluar pagar, lah ini MANUSIA dah ditutup masih ajah lompat trotoar... Jadi kalo bukan sama dengan Kambing, Bangsa INDONESIA sama dengan apa yah??Contoh lain simple: Pasti di bawah Tulisan peringatan "DILARANGBUANG SAMPAH DISINI" sampahnya menumpuk. kadang sekarang ditambah dengan kata yang lebih 'sopan' YANG BUANG SAMPAH DISINI IBUNYA "PELAC**!!" Sakingnya... Mahluk Indonesia yang tidak mau peduli.
Saya malu dengan Bangsa Indonesia, saya Marah dengan bangsa Indonesia, kadang saya sering bilang, dasar orang Indonesia... Ungkapan yang sering keluar mungkin di masyarakat ketika kecewa dengan sesuatu
"Biasa.. Indonesia"
Itu semua kepedulian saya, kepedulian ini dari rasa Cinta saya...
Jadi intinya: Marilah PAtuhi Rambu2 LALU LINTAS.