sebelum ada mata
waktu adalah batu
mataku bertemu matamu
waktu hanyalah kali kala itu
menunaikan tugasnya satu
lahir dan hadir untuk mengalir
mataku bertamu di matamu
waktu adalah danau
air berhenti mengalir
tak ada rasa khawatir
matamu kumau mataku
waktu meluas jadi lautan buas
dan tiba-tiba tak ada yang pasti
kecuali satu; semuanya barangkali
matamu meninggalkan mataku
waktu tinggal endapan
dan segala adalah ingatan
samar kusebut kenangan
pada akhirnya akan tiba
matamu dan mataku buta
mau bersatu, aku dan kau tabu
air lenyap dan waktu kembali batu
_ngutip(L) (lagi-lagi)_