Discover fascinating and informative short stories on our blog. From historical events to natural world facts, our random stories will captivate you. Read now and expand your knowledge in a fun and enjoyable way!

Senin, 04 Mei 2009

No. 1

Senin, Mei 04, 2009 Posted by Tito No comments
....the story begin here...

Babi kecil jelek itu berlari dan menguik-nguik sedih ke dalam pelukan pohon kebijaksanaan di satu hutan. Ia menangis bukan karena ia diejek oleh sebab dirinya yang jelek dan kecil. Toh, ia sudah terbiasa dicela dan ditertawakan karena rupanya yang sangat luarbiasa buruk itu. Yang membuat si babi kecil ini sedih karena ia dituduh menyebarkan pilek jelek ke dunia para manusia, hanya gara-gara ia telah mencium seekor bebek!!
Si luak, yang mengintip momen istimewa itu terpingkal-pingkal hingga jatuh berguling-guling di atas tanah. Kemudian luak jahat itu mulai bergunjing soal si-babi-yang-paling-jelek-dan-kecil-itu-mencium-bebek!! Tidak berhenti sampai di situ, pengadilan para binatang pun memvonis bahwa ciuman itu buruk untuk para manusia, dan dunia hewan harus lebih berhati-hati jikalau mereka ingin mencium hewan jenis lain.
Tapi hal yang paling buruk dari ini semua adalah ketika si bebek, yang tersadar telah dicium oleh babi paling jelek dan kecil, merasa sangat malu, hingga merontokkan beberapa bulu sayapnya, dan berpaling menjauh dan hilang dari pandangan si babi.
Babi itu terus berusaha mengejarnya, namun kakinya yang kecil, dan wajah jeleknya membuat si babi tak mampu mengejar dan menangkap bebek itu dalam pelukannya. Dan babi itu tak mampu mengetuk kandang bebek, karena ia terus merasa gugup mengingat paruh bebek yang begitu tipis, hangat, dan sedikit basah. Dan ia takut bebek manis yang diciumnya merasa malu karena seekor babi jelek mengetuk kandang mereka untuk meminta maaf pada si bebek. Jadi alih-alih mengejarnya bebek, dan mengetuk kandang, babi kecil ini masuk dalam hutan.
Lalu babi itu mengotori wajah jeleknya di bawah pohon kebijaksanaan dengan air mata yang tak jelas untuk siapa dijatuhkannya. Mengasihani dirinyakah?

(to be continued)

0 komentar:

Posting Komentar

say something....