Discover fascinating and informative short stories on our blog. From historical events to natural world facts, our random stories will captivate you. Read now and expand your knowledge in a fun and enjoyable way!

Senin, 15 Juni 2009

BAB sebelas SSD

Senin, Juni 15, 2009 Posted by Tito No comments
contined....


"Aku senang sekali aku bisa bicara dengan hujan! kenapa jga kmu tidak pernah mengajakku sebelumnya berbicara dengan hujan... kamu tahu aku memujanya bahkan aku sangat sekali memuja hujan dia begitu tenang sejuk aplagi musik yang dia bunyikan melalui ketukan-ketukannya yang halus..."
"Pelikan, diam!" Capung mengingatkan kebiasaan buruk sahabatnya itu
"Tadi itu bukan pekerjaan yang main-main. bisa jadi berbahaya, kau kan tahu apa yang terjadi jika awan terus menangis dan marah? hujan pun akan menjadi buas... kau tidak ingat cerita moyang kita dulu saat mereka naik Bahtera Nuh? itulah ketika hujan sendirian menangis dan mereka mencoba berbicara padanya namun malah bikin tersinggung akhirnya dia menangis lebih keras 30 malam tanpa henti. itulah mengapa kita kadang-kadang mengganggap semua permasalahan yang dihadapi binatang lain sepele, kita tidak pernah tahu, maka dari itu hati-hati dengan hal-hal yang ,menyangkut perasaan orang"

"Iya aku juga pernah mengalaminya waktu sebuah Dandelion yang curhat tentang betapa dia benci pada angin yang selalu membuat dirinya melambung lambung tapi tidak pernah bisa menyentuhnya aku lalu membuat dia sedikit tersinggung hingga dia merontokan serbuk-serbuk halusnya padahal aku tidak bermaksud untuk menghina dia aku hanya bilang kalau..."

"Pelikan...cukup, aku mengertti maksudmu, ditambah lagi kam sudah menceritakan ini semu lusa bukan? itu yang aku maksud, kita tidak pernah merasakan apa yang dia rasakan, jadi yang paling baik adalah mendengarkan dan biar dia yang menyelesaikan sendiri perasaannya itu" si Capung yang lentik menjelaskan dengan lembut

"Hei Kalian! berhenti!" tiba-tiba prajurit kerajaan menghadang mereka di tengah jalan menuju kembali ke Danau Kilau. 1 SSK Lebah Prajurit.

"Kenapa kalian ada disini??!" tanya komandan mereka.

Capung dan pelikan saling menatap heran.

"Apa kalian tidak mengetahui kalau Dunia Binatang dalam keadaan SSD? 'Sepertinya Sedikit Darurat'??" dan kalian tahu kan kalau ini terjadi semua mahluk diharuskan untuk tinggal di kandangnya masing-masing sampai keadaan 'Sedikit Darurat' ini di cabut dan kembali pada kondisi SSA 'Sepertinya Sangat Aman'!?"

"maaf, komandan pak kami baru saja berjalan menuju awan di ujung gunung Awan sebelah timur kami ada urusan mendesak disana jadi kami tidak mengetahui keadaan yang ada di negeri binatang bahkan kami tidak mendengar alarm Ayam hutan berbunyi maka dari itu kami biasa saja berjalan disini tapi kami... aduuuh!" tiba-tiba capung menggigit sayap pelikan untuk menghentikannya bicara.

Sang komandan Lebah Prajurit dengan -Jarum yang lancip mengkilap terhunus di belakangnya yang siap menyentup siapa saja- itu sedikit heran dengan tingkah laku capung dan pelikan.

"maaf pak, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Capung pelan.

"dikabarkan ada yang melihat NAGA!"

"NAGA?!?!" pelikan dan capung kaget dan heran

"Naga itu beneran ada hidup dan bisa dilihat? aku hanya mendengarnya dari nenenkku saja cerita-cerita tentangnya aku belum pernah...."
"DIAM!" Capung dan dengan spontan sang komandan pun berteriak

To be continued...

0 komentar:

Posting Komentar

say something....