Discover fascinating and informative short stories on our blog. From historical events to natural world facts, our random stories will captivate you. Read now and expand your knowledge in a fun and enjoyable way!

Minggu, 24 Mei 2009

Sapta

Minggu, Mei 24, 2009 Posted by Tito No comments
...Continued

Ia memulai dari pertemuan pertamanya dengan si babi di danau Kilau Cahaya. Lalu pertemuan keduanya di tempat yang sama di tengah malam saat babi memergoki bebek tersebut sedang tersedu karena bertengkar dengan Capung mengenai gerakan tarian musim dingin yang harus sudah dihafal esok harinya. Bebek juga bercerita tentang pertemuan ketiga di danau yang sama saat musim dingin membuat lengket kaki bebek, dan babi itu menolongnya menarik kakinya. Dan sambil bersemu memerah pipinya, bebek terus bercerita tentang pertemuan mereka di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Namun sebelum ia melanjutkan ceritanya hingga ke ciuman yang menghebohkan itu, Pelikan sudah terlanjur memekik kesal, "Dan kamu tidak cerita kepada kami selama ini?"
Capung juga mendesah sebal,"Uh, Bebek, kamu bilang kamu sudah tidak mempermasalahkan tarian musim dingin itu lagi!"
Dan kura-kura tergagap," Su..su..sud..ah..dah..lah..! k..k...ki..ta..k..kan..."
"Diam kau,Kura-kura!" Sergah Pelikan dan Capung bersamaan.

"Aku..aku.." Bebek agak ragu menjelaskannya.

"Selama ini kamu selalu menghabiskan waktu sendirian, dan kami tidak pernah protes. Tapi selama ini alasanmu adalah untuk belajar menari, dan menyisik ikan untuk makan malam anak-anak bebek yang kelaparan! Ternyata selama ini kamu habiskan untuk bermain dengan Babi yang baru sekali ini kami dengar ceritanya? Padahal..."
"PELIKAN!!" Capung dan Kura-kura (yang memang tidak pernah gagap untuk menghentikan Pelikan.) berteriak bersamaan.
"Aku juga sangat kesal dengan masalah tarian itu, tapi kita tidak akan tahu alasan sebenarnya kalau kamu tidak memberi bebek kesempatan bicara!" Capung berusaha mengambil alih pembicaraan, berharap ada alasan rasional yang dapat membuatnya memaafkan perasaan dikhianati karena rupanya Bebek masih terluka akibat pertengkaran sepele yang lalu. Sesuatu yang membangkitkan perasaan bersalah pada Capung. Hewan bersayap itu berpikir, ia dulu tidak menyakiti perasaan sahabatnya, Bebek, sampai mendalam seperti itu, dan ia menjadi kecewa pada dirinya sendiri, karena bersikap kurang peka.

Bebek mengambil nafas pelan, "Aku tidak tahu apakah aku boleh mengatakan hal ini."

"Tapi saya tahu." Jawab suara bijak di belakang mereka.

Bebek, Capung, Pelikan, dan Kura-kura serentak menengok ke belakang dan menemukan Bunda Angsa, dan Soang ("Binatang pendek berbulu mirip bebek yang bulunya kotor, dan entah kenapa dia terlihat begitu menyebalkan," pikir Pelikan.)

"Bunda Angsa!" Semua teman-teman Bebek berteriak girang. Bebek hanya memandang kagum sosok anggun Bunda Angsa.

"Maaf ya, saya tidak bermaksud menguping pembicaraan kalian. Saya baru saja mau menuju kandang angsa setelah mengumpulkan beberapa Katak Strawberry untuk ditukarkan pada Kalajengkin esok pagi. Kalian mau berjalan bersama ke kandang angsa."

Dan mereka pun berjalan bersama-sama menuju kandang angsa.



To be contined....

0 komentar:

Posting Komentar

say something....